Jumat, 18 Januari 2013

Senyum Merekah bersama Tetesan Embun

Bismillahirrahman nirrahiim...

Teman-teman yang baik...
pernahkah kamu merasakan betapa dada sesak seakan terhimpit batu besar...berat beban yang dipikul, tapi tak bisa dilepas dan dibiarkan.

Ya...himpitan yang membuat sesak, beban yang dipikul, harus tetap dilalui...
jalan yang rumit dan licin penuh rintangan, harus dijalani
ujung yang belum terlihat...gelap tertutup kabut, harus ditembus
pelan kupaksakan diri melalui semuanya, menjalani satu persatu
selangkah demi selangkah...
dengan uraian embun dan kasih sayangNya....

Teman...
pernahkah kau memahami kami...?
berjalan kesana kemari mencari butir-butir untuk mengisi kebutuhan sang buah hati....
tak banyak yang kuraih, tapi ada cinta yang tulus di sana
memacu lelah menjadi senyuman
dengan harapan senyuman dari buah hati akan merekah lebih dan lebih lagi

pernahkah kau bayangkan...
ketika cemas melanda, lelah menerpa...
kau tenang di posisi yang nyaman
kau luapkan segala rasa pada pasanganmu
kau genggam tangannya dan memohon perlindungan dan ketenangan
kaupun tersenyum lega

menurutmu...
tak inginkah kami merasakan seperti yang kau rasakan?
tak inginkah kami merasa tenang dan nyaman ?

lalu...
ketika ada uluran tangan yang ingin mengangkat martabat kami
ingin melindungi dan menemani kami
apakah kami harus menolak?

sementara....itulah yang kami harapkan

lalu....
salahkah kami ketika ada seseorang mengulurkan setangkai harapan pada kami...?

aku ingin menyambut harapan yang disodorkan
aku senang
bersyukur
masih ada yang bersedia memberi harapan
walau di tangan yang lain ada setangkai harapan yang sudah digenggam olehnya....
dan aku hanyalah harapan kedua

jadi...
sebelah mana salah kami...?

tak ada keinginan untuk mengganggu
tak ada terbersit untuk merebut
apalagi menyingkirkan...

naudzubillah tsumma naudzubillah

1 komentar: