Sabtu, 28 Desember 2013

Apakah Tehnologi Bid'ah ?

Novy Rostiyan
PERKATAAN MEREKA : "KALAU TIDAK MAU BID'AH, MAKA PERGI HAJI PAKAI ONTA SAJA !"

Kebanyakan, orang jahil, yang boleh jadi mereka itu ahlul bid'ah, pelaku bid'ah, ahlul hawa dll, bahkan orang awam tapi sudah berani bicara soal agama, mereka sering berkata sekitar perkataan ini kepada orang-orang yang berada diatas manhaj yang haq, di jalan yang lurus :

"Kalian menganggap bahwa semua bid'ah itu dholalah (sesat), padahal kalian sendiri berbuat bid'ah, main FB, pake HP, pake Mikrofon buat adzan, naik haji pake pesawat..dll, yang semua itu tidak ada tuntunannya dalam Al Qur'an dan Hadits. Kalau mau gak bid'ah, maka sono..naik onta aja kalau pergi haji !"

MAKA KITA JAWAB :
Orang2 yang berkata seperti itu maka ia adalah orang JAHIL MURAKKAB (jahil kwadrat).
Semoga Allah memberi mereka hidayah diatas ilmu dan pemahaman yang benar.

Maka terhadap perkataan seperti itu, kita jawab dan kita berikan penjelasan :

Minggu, 13 Oktober 2013

* BIDADARI DAN WANITA PENGHUNI SYURGA *

Dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Saya bertanya,“Wahai Rasulullah, manakah yang lebih utama, wanita dunia ataukah bidadari yang bermata jeli?”

Nabi Muhammad shallallahu’‘alaihi wa sallam menjawab, “Wanita-wanita dunia lebih utama daripada bidadari-bidadari yang bermata jeli, seperti kelebihan apa yang tampak daripada apa yang tidak tampak.

Saya bertanya, “Karena apa wanita dunia lebih utama dari pada mereka?”

Beliau menjawab, “Karena shalat mereka, puasa dan ibadah mereka kepada Allah. Allah meletakkan cahaya di wajah mereka, tubuh mereka adalah kain sutra, kulitnya putih bersih, pakaiannya berwarna hijau, perhiasannya kekuning-kuningan, sanggulnya mutiara dan sisirnya terbuat dari emas.

Mereka berkata, ‘Kami hidup abadi dan tidak mati, kami lemah lembut dan tidak jahat sama sekali, kami selalu mendampingi dan tidak beranjak sama sekali, kami ridha dan tidak pernah bersungut-sungut sama sekali. Berbahagialah orang yang memiliki kami dan kami memilikinya.’.”
(HR. Ath Thabrani)

(Mukhtashor Hadil al-Arwah ila Bilad al-Afrah)

Selasa, 24 September 2013

SIAL ?

Orang yang beranggapan sial atau orang yang meyakini adanya sial, maka dia telah berbuat syirik (kecil) karena mengingkari ketentuan Allah subhanahu wa ta'ala. Dalam Islam, tidak ada aqidah tentang sial, semua kejadian Allah yang mengatur. di jelaskan dalam sebuah hadist, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Tidak dibenarkan menganggap penyakit menular dengan sendirinya (tanpa ketentuan Allah), tidak dibenarkan beranggapan sial, tidak dibenarkan pula beranggapan nasib malang karena tempat, juga tidak dibenarkan beranggapan sial di bulan Shafar” (HR. Bukhari no. 5757 dan Muslim no. 2220)

Senin, 19 Agustus 2013

syiah sesat

Syi'ah Mengaku Paling Cinta 
kepada 'Ali bin Abi Thaalib dan Keluarganya

Akan Tetapi..

SYI'AH SENANTIASA MELAKNAT 'UMAR

Padahal..
Nama 'Umar begitu banyak di dalam keturunan 'Ali bin Abi Thaalib.

'Umar bin Ali bin Abi Thalib. (Anak Ali bin Abi Thalib)
'Umar bin Hasan bin Ali. (Cucu Ali bin Abi Thalib)
'Umar bin Hussein bin Ali. (Cucu Ali bin Abi Thalib)
'Umar bin Ali Zainul Abidin bin Hussein. (Cicit Ali bin Abi Thalib)
'Umar bin Musa Al-Kazhim. (Keturunan ke 6 Ali bin Abi Thalib)

SYIAH MENGATAKAN
'AISYAH radhiyallaahu anha ADALAH PENDUDUK NERAKA

'Aisyah mana yang syi'ah maksud?

'Aisyah binti Ja’far Shadiq? (Keturunan ke 5 Ali bin Abi Thalib)
'Aisyah binti Musa Al-Kazhim? (Keturunan ke 7 Ali bin Abi Thalib)
'Aisyah binti Ali Ar-Ridha? (Keturunan ke 8 Ali bin Abi Thalib)
Atau 'Aisyah binti Ali Al-Hadi? (Keturunan ke 11 Ali bin Abi Thalib)

SYIAH MENGATAKAN ABU BAKR KAFIR

Abu Bakr mana yang syi'ah maksud?

Abu Bakr bin Ali bin Abi Thalib? (Anak Ali bin Abi Thalib)
Abu Bakr bin Hasan bin Ali? (Cucu Ali bin Abi Thalib)
Abu Bakr bin Hussein bin Ali? (Cicit Ali bin Abi Thalib)
Abu Bakr bin Musa Al-Kazhim? (Keturunan ke 7 Ali bin Abi Thalib)
-----------------------------------------------------
Berfikirlah dengan baik, jikalau bukan rasa cinta 'Ali bin Abi Thaalib kepada para sahabat Rasulullaah shallallaahu 'alaihi wa sallam dan istri beliau hingga dengan bangganya menamai begitu banyak keturunannya dengan nama mereka..lalu disebut apa?

Jumat, 16 Agustus 2013

ciri-ciri syiah

Jika ada orang datang kepada anda dan bicara mengenai beberapa perkara ini;

■ Mengagungkan Saidina Ali melebihi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wa sallam
■ Mengagungkan Saidina Hussain berlebihan
■ Menyalahkan Muawiyah tanpa melihat siapa yang membawa fitnah
■ Mengatakan Al Quran yang ada tak lengkap
■ Mengatakan Imam al Bukhari dan Muslim hadisnya palsu & penipu
■ Menyalahkan sahabat dan mengkafirkan sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi Wa sallam
■ Mengagungkan imam-imam 12 mereka dan mengatakan ada 12 imam Al Mahdi
■ Al Mahdi dari kalangan mereka dan mereka pengikut Al Mahdi (Ansar Imam Mahdi)
■ Bercerita tentang ahlul bait dan mazhab ahlul bait
■ Tentang wilayah / Imamiyah
■ Menyesatkan ahli sunnah wal jamaah dan mazhab 4
■ Mengatakan solat 3 waktu saja
■ Tak solat Jumat kecuali dengan imam mereka
■ Bercerita tentang Karbala
■ Bercerita tentang 10 Muharam dan memarahi orang berpuasa Asyura
■ Menghalalkan nikah mut'ah
■ Bercerita tentang imam 12
■ Menghalalkan Liwath / Homoseksual
■ Menghalalkan taqiyah (berkata atau berbuat yang tidak sesuai dengan apa yang diyakini)
■ Boleh buka puasa Ramadhan, wajib berbuka jika lelah
■ Menghimpunkan sholat (di jamak semuanya)
■ Tidak sholat tarawih berjamaah dan menganggap amalan itu bid'ah sesat

Ketahuilah mereka ini ialah SYIAH.
Jangan ikuti faham mereka, mereka bertopengkan Islam pada hal mereka adalah SESAT. 

Minggu, 04 Agustus 2013

#‎ Lalu‬ keluarlah Dajjal #

Dari Abdullah bin Umar berkata, "Kami dahulu pernah duduk-duduk bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau seringkali menyebutkan tentang fitnah (yg akan terjadi), hingga beliau menyebut fitnah ahlas.

Lalu ada yg bertanya, "Apakah fitnah ahlas itu?"

Beliau menjawab, "yaitu harob (saling bermusuhan & berperang) & charob (hilangnya harta & keluarga).
Beliau bersabda, "Kemudian datang setelah itu fitnah sarro (kesenangan), kotorannya berasal dari salah seorang AHLI BAITku, ia menganggap dari (golongan)ku padahal bukan. Sesungguhnya wali-waliku hanyalah orang yg bertaqwa."

Kemudian manusia akan berdamai di atas (kepemimpinan) seseorang yg tidak punya ketegasan.

Sabtu, 03 Agustus 2013

JALAN YG LURUS

Allaah ta’ala berfirman, 
“Katakanlah; Jika kalian mengaku mencintai Allaah, maka ikutilah aku (Rasulullaah) niscaya Allaah akan mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian.” (QS. Ali Imran: 31). 

“Tidaklah dia -Muhammad- berbicara dari hawa nafsunya, akan tetapi yang diucapkannya itu tidak lain adalah wahyu yang diwahyukan kepadanya.” (QS. an-Najm: 3-4). 

Oleh sebab itu seorang mukmin tidak akan pernah menempuh jalan dan mengambil keputusan selain apa yang dipilihkan dan ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya.

“Tidaklah pantas bagi seorang mukmin lelaki ataupun perempuan apabila Allaah dan Rasul-Nya telah memutuskan suatu perkara kemudian masih ada pilihan lain bagi mereka dalam urusan mereka itu. Barangsiapa yang durhaka kepada Allaah dan Rasul-Nya maka sungguh dia telah tersesat dengan kesesatan yang amat nyata.” (QS. al-Ahzab: 36)
----------------------------------------------
Imam Syafii rahimahullaah mengatakan,
“Kaum muslimin sepakat bahwa siapa saja yang telah jelas baginya ajaran Rasulullaah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, maka tidak halal baginya untuk meninggalkannya karena perkataan yang lainnya.”

(Madarijus Salikin, 2/335, Darul Kutub Al ‘Arobi. Lihat juga Al Haditsu Hujjatun bi Nafsihi fil ‘Aqoid wal Ahkam, Muhammad Nashiruddin Al Albani, hal. 79, Asy Syamilah)
----------------------------------------------
Allaah ta'ala berfirman,

أَتَسْتَبْدِلُونَ الَّذِي هُوَ أَدْنَىٰ بِالَّذِي هُوَ خَيْرٌ ؟

“Apakah kalian ingin mengambil sesuatu yang rendah sebagai pengganti yang lebih baik?” [Al-Baqarah: 61]

Senin, 29 Juli 2013

10 Logika Dasar Penangkal Pemikiran Syiah (Seri Tsaqofah)

Oleh Al Ustadz Abu Muhammad Waskito hafizhahullah

BERIKUT ini adalah 10 LOGIKA DASAR akidah Syiah bisa diajukan sebagai bahan diskusi ke kalangan Syiah dari level awam, sampai level ulama. Setidaknya, logika ini bisa dipakai sebagai “anti virus” untuk menangkal propaganda dai-dai Syiah yang ingin menyesatkan Ummat Islam dari jalan yang lurus.

Kalau Anda berbicara dengan orang Syiah, atau ingin mengajak orang Syiah bertaubat dari kesesatan, atau diajak berdebat oleh orang Syiah, atau Anda mulai dipengaruhi dai-dai Syiah; coba kemukakan 10 LOGIKA DASAR di bawah ini. Sehingga kita bisa membuktikan, bahwa ajaran mereka sesat dan tidak boleh diikuti.

Kamis, 25 Juli 2013

Teruslah banyak bercanda dan tertawa sesuka hati, selama kalian masih bisa. Sebab bisa jadi di akhirat nanti kalian akan merintih dan menangis di atas genangan air mata darah...

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

إن أهل النار ليبكون حتى لو أجريت السفن في دموعهم لجرت، وإنهم ليبكون الدم –يعني- مكان الدمع

"Sesungguhnya penghuni Neraka, mereka benar-benar menangis, sampai-sampai kalau sekiranya kapal-kapal dijalankan di atas air mata mereka niscaya kapal-kapal tersebut berjalan, sesungguhnya mereka menangis mengeluarkan darah sebagai ganti air mata." [HR. Al-Hakim, dihasankan Syaikh Al-Albani dalam Shahihul Jami’ (2032) dan lihat Ash Shahihah (1679)].

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

لَوْ تَغْلَمُوْنَ مَا أَعْلَمُ لَضَحِكْتُمْ قَلِيْلاً وَلَبَكَيْتُمْ كَشِيْرًا

"Jika kalian mengetahui apa yang aku ketahui, maka kalian akan SEDIKIT TERTAWA dan BANYAK MENANGIS." [HR. At-Tirmidzi dalam Sunan-nya (2313), dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani rahimahullah]

Selasa, 23 Juli 2013

# Aib #
Ust Firanda Andirja

Hakekatnya Kita dianggap baik bukan karena kebaikan-kebaikan tapi karena Allah menutupi aib-aib kita... 

Muhamad bin Waasi' rahimahullah berkata ;

لو كان للذنوب ريح ما جلس إلي أحد

"Seandainya dosa-dosa itu ada baunya maka tdk seorangpun yang mau duduk bersamaku"
Jangan pernah ujub dengan amalan kita, jangan pernah terpedaya dengan pujian mereka yang memujimu

Kalau ada satu aib kita saja diungkap oleh Allah maka semua pujian akan menjadi celaan..."

Yaa Rabb....
Ampunan-Mu senantiasa hamba harapkan...
wahai Dzat yang menutupi aib-aib hamba-Nya

آمــــــــــــــــــين يا ربّ العالمين 
Shalih Al-Murri pernah berkata kepada 'Atha' As-Salimi:

"Apakah yang engkau inginkan?"

Lalu beliau menangis dan berkata:

"Wahai Abu Bisyr, demi Allah, ingin sekali aku menjadi debu yang tidak ada gunanya, ia TIDAK DIKUMPULKAN DI DUNIA MAUPUN DI AKHIRAT."

Lalu Shalih berkata:

"Demi Allah, ucapan itu membuatku menangis, dan aku tahu yang dia inginkan hanyalah SELAMAT DARI SULITNYA HARI PERHITUNGAN NANTI."

Diriwayatkan dari Samir ar-Rayyahi dari bapaknya, beliau berkata:

"Abdullah bin 'Umar radhiyallahu 'anhu MINUM AIR DINGIN lalu MENANGIS, sehingga tangisannya SEMAKIN KERAS. Kemudian beliau ditanya:

"Apakah yang menjadikan engkau menangis?"

Beliau menjawab:

"Aku mengingat SATU AYAT di dalam firman Allah Subhanahu wa Ta'ala yang berbunyi:

وَحِيلَ بَيْنَهُمْ وَبَيْنَ مَا يَشْتَهُونَ

"Dan DIHALANGI antara mereka dengan apa yang mereka inginkan..." (Saba: 54)

Dari ayat ini aku tahu bahwasanya penghuni Neraka tidak memiliki keinginan yang melebihi keinginan mereka akan AIR DINGIN..."

(Shifaatush Shafwah, Ibnul Jauzi. Dikutip dari Jawaahiru Shifatish Shafwah, edisi Indonesia: Teladan Hidup Orang-orang Pilihan, penerbit Pustaka Ibnu Katsir)

Sabtu, 20 Juli 2013

Dari Ibnu Umar radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam menaiki mimbar lalu menyeru dgn suara yang lantang:

يَا مَعْشَرَ مَنْ أَسْلَمَ بِلِسَانِهِ وَلَمْ يُفْضِ الْإِيمَانُ إِلَى قَلْبِهِ لَا تُؤْذُوا الْمُسْلِمِينَ وَلَا تُعَيِّرُوهُمْ وَلَا تَتَّبِعُوا عَوْرَاتِهِمْ فَإِنَّهُ مَنْ تَتَبَّعَ عَوْرَةَ أَخِيهِ الْمُسْلِمِ تَتَبَّعَ اللَّهُ عَوْرَتَهُ وَمَنْ تَتَبَّعَ اللَّهُ عَوْرَتَهُ يَفْضَحْهُ وَلَوْ فِي جَوْفِ رَحْلِهِ

“Wahai sekalian orang yang hanya berislam dgn lisannya namun keimanan belum tertancap di dlm hatinya. Janganlah kalian menyakiti kaum muslimin, jangan pula kalian memperolok mereka, & jangan pula kalian menelusuri.mencari-cari aib mereka. Karena barangsiapa yang mencari-cari aib saudaranya niscaya Allah akan mencari-cari aibnya, & barang siapa yang aibnya dicari-cari oleh Allah niscaya Allah akan mempermalukan dia meskipun dia berada di dlm rumahnya sendiri.” (HR. Abu Daud no. 4236 & At-Tirmizi no. 2032)

Senin, 08 Juli 2013

tenanglah

.::Kaya Bukan Tanda Mulia, Miskin Bukan Tanda Hina,..Jadi, Tenanglah !::.
Ketahuilah bahwa kaya dan miskin bukanlah tanda orang itu mulia dan hina. Karena orang kafir saja Allah beri rizki, begitu pula dengan orang yang bermaksiat pun Allah beri rizki. Jadi rizki tidak dibatasi pada orang beriman saja. Itulah lathif-nya Allah (Maha Lembutnya Allah). 

Sebagaimana dalam ayat disebutkan,

اللهُ لَطِيفٌ بِعِبَادِهِ يَرْزُقُ مَنْ يَشَاءُ وَهُوَ القَوِيُّ العَزِيزُ

“Allah Maha lembut terhadap hamba-hamba-Nya; Dia memberi rezki kepada yang di kehendaki-Nya dan Dialah yang Maha kuat lagi Maha Perkasa.” (QS. Asy Syura: 19)

Sifat orang-orang yang tidak beriman adalah menjadikan tolak ukur kaya dan miskin sebagai ukuran mulia ataukah tidak.

Muslim.Or.Id

Rabu, 26 Juni 2013

# MENIT-MENIT DAN DETIK-DETIK TERAKHIR #

Nasihat terakhir al-Akh al-Faadhil al-Ustaadz Aneuk Ibnu Saini bin Muhammad Musa (25-04-1979 -- 25-06-2013) rahimahullah

Tema: Taat kepada Ulul Amri (Penguasa)

بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
إن الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره ونعود بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا. من يهده الله فلا مضل له، ومن يضلل فلا هادي له. وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله. أما بعد

Ikhwatal Islam, kaum muslimin, pendengar radio Rodja dan tv Rodja yang saya cintai karena Allah subhanahu wa ta'ala.

Kalau kita tanya kepada sebagian besar kaum muslimin, tentang apakah kita boleh untuk keluar ke jalan, mengadakan demonstrasi dan unjuk rasa menentang kebijakan pemerintah muslim, pemerintah kaum muslimin yang sah di negeri kita ini? maka akan banyak dari saudara-saudara kita atau yang terbanyak dari kita kaum muslimin akan menjawab, iya, boleh, karena itu adalah hak kita sebagai rakyat untuk menuntut kepada pemimpinnya, ini yang mereka ucapkan. Tapi kaum muslimin sekalian, kalau kita mencari jawabannya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam apa yang beliau ajarkan kepada kita di dalam Islam, justru akan kita dapati jawaban yang berbeda, di mana beliau shallallahu 'alaihi wa sallam mengatakan:

..bepergian ke negeri kufur..

Tidak diperbolehkan seseorang bepergian ke negeri kufur kecuali dengan tiga syarat, yaitu:

1. Memiliki ilmu yang dapat menolak syubhat-syubhat mereka, karena orang-orang kafir selalu melontarkan kepada kaum muslimin syubhat-syubhat seputar agama, Rasul dan akhlak mereka dalam setiap kesempatan agar seseorang itu tetap ragu dan bimbang (tentang Islam).

.::Syair & Nanah::.

Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman, "Dan penya'ir-penya'ir itu diikuti oleh orang-orang yang sesat. Tidakkah kamu melihat bahwasanya mereka mengembara di tiap-tiap lembah, dan bahwasanya mereka suka mengatakan apa yang mereka sendiri tidak mengerjakannya)?” (Asy-Syu'araa: 224-226). 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu a’nhu. berkata, 

"Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, 'Lebih baik dada seseorang dipenuhi nanah hingga menyesakkan paru- parunya daripada dipenuhi sya'ir’." (HR Bukhari [6155] dan Muslim [2257]).

sumber: Larangan Berlebihan Menggemari Sya'ir Hingga Memalingkannya Dari Ilmu dan Al-Qur'an*
3 Wasiat Agung dari Rasulullaah shallallaahu 'alaihi wa sallam

Dari Abu Dzar rodhiyallaahu 'anhu , ia berkata: Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadaku:

اتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ

“Bertakwalah kepada Allaah di mana pun kamu berada. Ikutilah perbuatan jelek dengan perbuatan baik niscaya kebaikan akan menghapusnya dan pergaulilah manusia dengan budi pekerti yang mulia.”

(HR. At-Tirmidzi dalam Sunannya, Kitabul Birri Washshilah, hadits no. 1987. At-Tirmidzi mengatakan: Hadits ini hasan shahih. Asy-Syaikh Al-Albani menghasankan dalam Shahih Sunan At-Tirmidzi)

Senin, 24 Juni 2013

Dari Mu’awiah Radhiallahu 'anhu, ia berkata : Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam berdiri diantara kami lalu bersabda :

“Ketahuilah bahwa umat sebelum kalian dari golongan ahli kitab berpecah-pecah menjadi 72 firqoh/golongan, dan sesungguhnya umatku sampai dengan hari kiamat nanti akan terpecah menjadi 73 firqoh/golongan, 

dimana dari 73 golongan ini, yang 72 golongan terancam neraka dan hanya satu golongan yang menjadi ahli surga. 

Ketika para sahabat bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tentang siapa golongan yang hanya satu itu, 

Rasulullah menjawab: “AL JAMA'AH'', YANG AKU DAN PARA SAHABATKU ADA DI ATASNYA/BERPIJAK PADA SUNNAHKU''. (SHAHIH, Riwayat Ahmad, Abu Daud, dishahihkan oleh Al Albani)

Minggu, 23 Juni 2013

Syaikh DR. Sholih bin Fauzan al-Fauzan mengatakan:

“Ibadah itu tauqifiyah, maknanya ia tidak disyari’atkan sedikit pun kecuali dengan dalil dari al-Qur’an dan Sunnah. Dan apa pun yang tidak disyari’atkan dianggap bid’ah yang tertolak, sebagaimana sabd
a Rosululloh shallallahu ‘alaihi wasallam: 

“Barang siapa yang mengamalkan suatu amalan yang tidak ada perintah dari kami maka tertolak.” 

Maknanya, amalan tersebut ditolak dan tidak diterima bahkan ia berdosa karenanya, sebab amalan (yang tidak diperintahkan) tersebut termasuk kemaksiatan, bukan ketaatan.”

[Lihat Aqidatut Tauhid oleh Syaikh DR. Sholih bin Fauzan al-Fauzan hlm. 54]

--> dari sini kita pahami bahwa untuk menetapkan suatu amalan tertentu sebagai sebuah ibadah atau bukan, HARUS berdasarkan dalil bukan dengan perasaan hati, akal atau ilham, bukan pula dengan kira-kira maupun prasangka belaka

==

sumber : http://alghoyami.wordpress.com/2011/04/16/memahami-ibadah-rukun-rukun-dan-syarat-syaratnya/

salafi vs aswaja

perbedaan salafi dan aswaja sebenarnya simple saja, seperti anda ingin membeli sebuah barang, 

ketika anda datang ke toko salafi, maka si penjual akan menjawab semua pertanyaan anda dengan dalil dan pemahaman yang shahih, 

sementara jika anda bertanya ke toko aswaja, maka anda akan disuguhkan data2 dari 'cerita si fulan', kata guru saya, kata kyai saya dan sejuta 'dalil' yang tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya,

kalau tahu begini,

masihkah kita bertanya dan mengambil ilmu dari mereka ?



toko salafi...dagangannya orisinil, import langsung dari pabrikannya 

toko aswaja... dagangannya banyak yang sdh dimodifikasi orang lokal



mereka (aswaja) mengklaim bahwa mereka adalah ahlus sunnah wal jama'ah (aswaja), padahal amalan2 yang mereka lakukan bukanlah sunnah, bahkan menyelisihi sunnah


perbedaanya dalam tata cara ibadahnya,

salafi = ittiba (mengikuti) kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam

aswaja = ittiba kepada guru, kyai, habib <-- dimana mereka melakukan amalan2 bersandarkan pada hadits lemah, palsu, bahkan dari mimpi

Minggu, 09 Juni 2013

Menghalalkan,berarti asalnya yaitu haram

MUSIK

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

لَيَكُونَنَّ مِنْ أُمَّتِى أَقْوَامٌ يَسْتَحِلُّونَ الْحِرَ وَالْحَرِيرَ وَالْخَمْرَ وَالْمَعَازِفَ ، وَلَيَنْزِلَنَّ أَقْوَامٌ إِلَى جَنْبِ عَلَمٍ يَرُوحُ عَلَيْهِمْ بِسَارِحَةٍ لَهُمْ ، يَأْتِيهِمْ – يَعْنِى الْفَقِيرَ – لِحَاجَةٍ فَيَقُولُوا ارْجِعْ إِلَيْنَا غَدًا . فَيُبَيِّتُهُمُ اللَّهُ وَيَضَعُ الْعَلَمَ ، وَيَمْسَخُ آخَرِينَ قِرَدَةً وَخَنَازِيرَ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ

“Sungguh, benar-benar akan ada di kalangan umatku sekelompok orang yang menghalalkan zina, sutera, khamr, dan ALAT MUSIK. Dan beberapa kelompok orang akan singgah di lereng gunung dengan binatang ternak mereka. Seorang yang fakir mendatangi mereka untuk suatu keperluan, lalu mereka berkata, ‘Kembalilah kepada kami esok hari.’ Kemudian Allah mendatangkan siksaan kepada mereka dan menimpakan gunung kepada mereka serta Allah mengubah sebagian mereka menjadi kera dan babi hingga hari kiamat.”
HR.Bukhari 

Jika dikatakan Menghalalkan , berarti asalnya yaitu haram


tahlilan

.::Tahlilan::.

Bolehkah menghadiri acara ini yasinan atau tahlilan untuk mendoakan orang yang telah mati ?

Jawaban kami untuk pertanyaan ini adalah tidak boleh menghadirinya. Karena hal ini tidak dituntunkan oleh Nabi Shallallâhu 'Alaihi Wasallam dan para sahabatnya. Kecuali jika dia hadir dalam rangka menjelaskan kemungkarannya, lalu meninggalkannya. Anggapan bahwa itu sebagai aktualisasi dari kebaikan anak yang shalih untuk orang tua, tidak lantas bisa dijadikan legitimasi bagi amalan ini. Karena cara mewujudkan bakti kepada orang tua yang sudah meninggal telah dijelaskan caranya-caranya dalam Islam seperti memohon ampun atau menyambung tali silaturrahim dengan teman dekatnya

Begitu juga klaim, bahwa acara ini sebagai tradisi semata, tidak bisa dijadikan sebagai alasan untuk memperbolehkan amalan ini. Karena faktanya mereka yang melakukan itu berharap pahala dari Allâh Ta'ala ketika melaksanakannya bahkan disebagian tempat orang yang tidak melaksanakannya dianggap tidak mau melaksanakan sunnah. Bukankah ini berarti ibadah ?

Padahal yang namanya ibadah harus berlandaskan dalil. Kalaupun dianggap sebagai tradisi, maka dalam Islam, tradisi itu boleh dipertahankan selama tidak bertentangan dengan ajaran Islam.

Sementara yasinan yang mereka klaim sebagai tradisi ini ternyata menyelisihi agama Islam yang telah sempurna yang dibawa oleh Nabi Muhammad Shallallâhu 'Alaihi Wasallam.

Rasûlullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam bersabda :

"Barangsiapa yang membuat suatu yang baru dalam ajaran kami
yang tidak berasal darinya, maka perkara itu tertolak."[1]

[1] HR Bukhâri dan Muslim

Jumat, 17 Mei 2013

Definisi Sunnah


Syariat yang telah sempurna ini adalah sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam makna umum. Adapun sunnah itu sendiri, terbagi menjadi empat definisi:

Pertama
Sesungguhnya, segala sesuatu yang terdapat di dalam Al-Kitab (Al-Quran –pen) dan As-Sunnah (hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) adalah sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dia merupakan sebuah jalan yang ditempuh oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Di antara contoh definisi ini adalah sabda beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam,

((مَنْ رَغِبَ عَنْ سُنَّتِيْ فَلَيْسَ مِنِّيْ))

“Barangsiapa yang menolak sunnahku maka dia bukanlah bagian dariku.” (H.R. Bukhari [5063] dan Muslim [1401])

Minggu, 05 Mei 2013

TANDA-TANDA KEMATIAN PADA HARI KE-100, 40, 7, 3 & 1 MENJELANG KEMATIAN SESEORANG ▬▬►DUSTA!!

(Dijawab oleh: Pembina BB Group Majlis Hadits)

Pertanyaan :
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ

Ustadz..
Ini ada pertanyaan dari أختي Dewi bs, member Majlis Hadits Akhwat 23 :

Allah telah memberi tanda kematian seorang muslim sejak 100 hari, 40 hari, 7 hari, 3 hari dan 1 hari menjelang kematian.

Rabu, 20 Maret 2013

# Ada Apa Dengan Tidur Sepanjang Malam ?? #

Dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam, beliau bersabda:

"Setan mengikat tiga ikatan pada tengkuk salah seorang di antara kalian, pada setiap ikatan ia membisikkan; malam masih panjang, maka tidurlah dengan nyenyak!." Dan satu kali ia mengatakan: "pada setiap ikatan ia membisikkan kepadanya; malam masih panjang!." Beliau berkata:

"jika ia terbangun lalu berdzikir(berdo'a) kepada Allah `Azza wa Jalla maka terurailah satu ikatan,

lalu jika ia berwudhu maka terurailah dua ikatan,

dan jika ia melaksanakan shalat maka terurailah ketiga ikatan itu dan ia akan menyongsong esok hari dengan hati yang lapang dan semangat membara,

namun jika ia tidak (melakukan hal itu) maka keesokan harinya ia akan merasakan kesempitan hati dan kemalasan."(HR. Ahmad 7007)

Selasa, 19 Februari 2013

lelah yang barokah


Perhatikanlah, kemana dan bagaimana kita menghabiskan waktu dan tenaga kita.

adakah keduanya membayar kita dengan pengganti berupa pahala dan ridha Allah?


ata
u keduanya hanya terbuang sia sia tak memberi manfaat sedikitpun?

atau justru memperparah keadaan lelah kita dengan tambahan dosa dan murka Allah?

jadikanlah LELAH kita barokah, sehingga Allah mengganti dengan yang jauh lebih baik, sebagaimana yang telah disebutkan dalam banyak firmanNYA .

Lelah yang barokah yaitu lelah yang mendatangkan barokah yaitu:

Rabu, 13 Februari 2013

TAK ADA BEDANYA SHALAT WANITA DAN LAKI-LAKI

Semua cara shalatnya Nabi shalallahu 'alaihi wasallam berlaku semua bagi laki-laki dan perempuan. Tidak ada keterangan dari sunnah yang menerangkan adanya kekhususan cara shalat bagi perempuan yang berbeda dengan cara yang berlaku untuk laki-laki. Bahkan sabda Nabi shalallahu 'alaihi wasallam yang menyatakan, "Shalatlah kalian seperti melihat aku shalat", berlaku secara umum dan mencakup kaum perempuan. Ibrahim an-Nakh'i menyatakan, 'Dalam shalat, wanita melakukannya sama dengan yang dilakukan oleh laki-laki.' HR. Ibnu Abi Syaibah 1/75 dengan sanad shahih.

[Syaikh al Albani rahimahullaah dalam Sifah ash-Shalah 189]


Jumat, 08 Februari 2013

mukhlis


Bagaimana Aku Menjadi Orang Yang Mukhlis Dalam Setiap Amalku

Setan senantiasa menghadang langkah manusia untuk merusak amal shalih mereka, dan seorang mukmin akan senantiasa dalam jihad melawan iblis musuhnya hingga ia berjumpa dengan Rabb- Nya kelak dalam keadaan beriman dan ikhlas semata karena-Nya dalam setiap amalnya. Diantara hal-hal yang dapat menimbulkan keikhlasan adalah:

Minggu, 03 Februari 2013

Pemikiran manusia yang mengutamakan dunia ketimbang akhiratnya sungguh berbeda dengan mereka yang mementingkan akhiratnya..

Mereka yang mencintai dunia hanya berpikir bahwa...
- Ingin cantik, butuh uang
- Ingin baju bagus, butuh uang
- Ingin makanan enak, butuh uang
- Ingin jalan2, butuh uang
- Masuk penjara juga karena uang
- Suami bertengkar dengan istri, karena uang
- Gak bisa ke dokter hingga akhirnya meninggal, karena uang

Intinya UANG...

Astaghfirullah Adziim...

Padahal sungguh semua terjadi hanya karena kehendak Allah, bukan karena uang. Yang ada hanya ikhtiar untuk mencukupi hidup keluarganya, bukan dengan hidup bermewah-mewah. Jikalau Allah menguji kita dengan harta yang berlimpah, hendaknya kita bisa menabungnya untuk kelak di akhirat, tentunya sebagai penambah timbangan amal kebaikan disana.

"Nikmat itu letaknya dalam rasa syukur, bukan dalam kemewahan"

renungan

Masa depan tidak bisa kita skenariokan, masa lalu tdk bisa kita rubah, lantas kenapa kita mesti menyiksa diri dgn setumpuk penyesalan atas sesuatu yg tdk bisa kita rubah??
Seriuslah dan konsentrasi untuk berbuat yg terbaik pada apa yg sedang kita jalani saat ini, jangan menjadikan masa lalu yg salah selalui menghantui, dan jangan terlalu mengkhawatirkan masa depan yg belum pasti.
Berusahalah sebaik mungkin saat ini, tawakkal dan serahkan hasilnya kepada Allah Yg Maha Pengasih.

Sabtu, 02 Februari 2013

Allah Menghidupkan Hati yang Mati

Abu Muhammad

Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّا نَحْنُ نُحْيِي الْمَوْتَى وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوا وَآَثَارَهُمْ وَكُلَّ شَيْءٍ أحْصَيْنَاهُ فِي إِمَامٍ مُبِينٍ

“Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam kitab Induk yang nyata (Lauh Mahfuzh).” (QS. Yasin: 12)

Ayat di atas menunjukkan bahwa Allah Ta’ala bisa menghidupkan hati siapa saja yang Dia kehendaki termasuk orang-orang kafir yang mati hatinya karena tenggelam dalam kesesatan. Allah bisa jadi menunjuki mereka dari kesesatan menuju jalan hidayah. Sebagaimana Allah berfirman setelah menceritakan mengenai orang yang keras hatinya,

Kematian Bukanlah Peristirahatan Terakhir....

Abu Muhammad

Posted: 30 Jan 2013 08:46 PM PST

Penyair berkata :

فَلَوْ أَنَّا إِذَا مِتْنَا تُرِكْنَا ** لَكَانَ الَموْتُ رَاحَة كُلِّ حَيٍ
ولكنّا إذا متنا بُعثنا ** ونُسأل بعده عن كل شيءٍ
 
"Jikalau setelah mati kita dibiarkan.... Tentulah kematian adalah peristirahatan bagi setiap yg hidup...
Akan tetapi setelah mati kita angkat dibangkitkan... Lalu kita akan ditanya tentang seluruh yg pernah kita lakukan..."
Lakukanlah apa yg anda kehendaki... Ucapkanlah dan tulislah apa yg engkau sukai... Namun siapkanlah jawaban yang tepat atas segala pertanyaan pada persidangan akhirat....
Kematianmu bukanlah awal peristirhatnmu akan tetapi awal dari pertanggung jawabanmu !!!
-----------------------------
http://firanda.com/index.php/artikel/status-facebook/377-kematian-bukanlah-peristirahatan-terakhir?utm_

Rabu, 30 Januari 2013

Doa Ketika Ada Petir (Guntur, Gluduk Atau Halilintar)

Abu Muhammad

Ar Ra’du (petir) adalah suara yang didengar dari awan. Sedangkan Ash Showa’iq (kilat) adalah api (cahaya) yang muncul dari langit bersamaan dengan suara petir yang keras. (Rosysyul Barod, 381, Darud Da’i Linnashri wat Tawzii’). Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya tentang petir, lalu beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,

مَلَكٌ مِنْ الْمَلَائِكَةِ مُوَكَّلٌ بِالسَّحَابِ مَعَهُ مخاريق مِنْ نَارٍ يَسُوقُ بِهَا السَّحَابَ حَيْثُ شَاءَ اللَّهُ

”Petir adalah malaikat yang diberi tugas mengurus awan dan bersamanya pengoyak dari api yang memindahkan awan sesuai dengan kehendak Allah.”

Doa Ketika Hujan Turun

Dari Sahl bin a’ad Radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda.

“Dua doa yang tidak pernah ditolak; doa pada waktu adzan dan doa pada waktu kehujanan”. [Mustadrak Hakim dan dishahihkan oleh Adz-Dzahabi 2/113-114. Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahihul Jami' No. 3078].

Imam An-Nawawi berkata bahwa penyebab doa pada waktu kehujanan tidak ditolak atau jarang ditolak dikarenakan pada saat itu sedang turun rahmat khususnya curahan hujan pertama di awal musim. [Fathul Qadir 3/340].

Dari Aisyah bahwasanya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dahulu apabila melihat hujan beliau berdo’a:

ALLAHUMA SHOYYIBAN NAA FI’AN

(Ya Allah, jadikanlah (hujan ini) hujan yang bermanfaat) [HR.Bukhari]

Ibnu Hajar al Asqolani rahimahullah menjelaskan, bahwa do’a tersebut dianjurkan (untuk dibaca) setelah hujan turun demi mendapatkan kebaikan dan keberkahan yang lebih. [Fath al-Bari, Jilid 2, hal.659]. Sedangkan Imam an Nawawi rahimahullah menerangkan bahwa hal itu dilakukan ketika mulai turun hujan, sebagaimana hadits dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata:

“Kami pernah kehujanan ketika bersama Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam. Lalu beliau shalallahu ‘alaihi wasallam menyingkap bajunya hingga beliau terguyur air hujan. Maka itu kami bertanya: “Ya Rasulullah, mengapa engkau lakukan hal demikian? Beliau shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab: “Karena hujan itu baru mengenali Rabb-nya ta’ala. [HR.Ahmad, jilid 3, hal.133 dan 267, al Bukhari dalam kitab al Adab al Mufrad, no.571, Muslim, no.898, Abu Dawud, no.5100, an Nasa’I di as Sunan al Kubra, no.1849]

Do’a Ketika Angin puting beliung (angin kencang, angin ribut atau badai topan)

Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah menerangkan bahwa angin itu ada jenis:

Angin yang bertiup biasa dan tidak menakutkan. Tidak disunnahkan untuk mengucapkan zikir tertentu.
Angin yang bertiup kencang dan menakutkan. Bila angin bertiup kencang maka kita tidak boleh mencelanya, tetapi mengucapkan zikir sebagaimana zikir Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam. [Diringkas dari Syarh Riyadhus Shalihin].

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيْهَا وَخَيْرَ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ
وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا فِيْهَا وَشَرِّ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ

”Allahumma innii as’aluka khairaha wa khaira maa fiihaa wa khaira maa ursilat bihi wa ’udzu bika min syarriha wa syarri maa fiihaa wa syarri maa ursilat bihi”

virus cinta

Virus cinta atau penyakit Al-Isyq (cinta yang tercela) hanya akan menjangkiti orang-orang yang hatinya:

1. Kosong dari rasa mahabbah (cinta) kepada Allah.
2. Selalu berpaling dari-Nya.
3. Dipenuhi kecintaan kepada selain-Nya.

Penyakit Al-Isyq terjadi dengan dua sebab:

1. Karena MENGANGGAP INDAH apa-apa yang dicintainya.
2. Perasaan INGIN MEMILIKI apa yang dicintainya.

Jika salah satu dari dua faktor ini tidak ada, niscaya virus tidak akan berjangkit.

Hati yang penuh cinta kepada Allah dan rindu bertemu dengan-Nya, akan kebal terhadap serangan virus ini.

(Zaadul Ma'ad, Ibnu Qayyim Al-Jauziyah)
Nabi shollallaahu ‘alayhi wa’alaa aalihi wasallam bersabda,

إن العبد إذا قام يصلي أتي بذنوبه كلها ، فوضعت على رأسه وعاتقيه ، فكلما ركع أو سجد تساقطت عنه

“Sesungguhnya, ketika seorang hamba berdiri sholat, didatangkanlah seluruh dosanya, kemudian diletakkan di atas kepala dan kedua bahunya, maka ketika ia ruku’ dan sujud dosa-dosa tersebut berjatuhan dan berguguran.”
{HR.Al-Baihaqi dalam Sunan Al-Kubro III/10. Disebutkan dalam shohiihul jami’.}

Al-Imam Munawy berkata, “Pengertian hadits di atas adalah manakala seorang hamba menyempurnakan suatu rukun (sholat), maka gugurlah darinya dosa-dosanya karena sholatnya. Maka manakala ia menyempurnakan sholatnya, sempurna pula proses jatuhnya dosa tersebut. Hal ini berlaku pada sholat yang disertai dengan kesempurnaan syarat, rukun serta khusyu’nya. Sebagaimana dipahami dari lafazh “al-‘Abd” dan “al-Qiyaam.” Hal itu mengisyaratkan bahwa hamba tersebut sedang berdiri di hadapan Sang Raja Diraja dengan perasaan seakan ia adalah hamba yang hina dina.”
{lihat Faidhul Qodiir,II/368}

[Dikutip dari buku “33 Sababan lil khusyu’ fish sholah” Asy-Syeikh Muhammad Sholeh Al-Munajjid hafizhohulloh, edisi terjemah “33 Kiat Mencapai Kekhusyukan dalam Sholat”, Pustaka At-Tibyan.]

apakah harta melimpah berarti suatu kebaikan ?

Apabila kalian melihat orang yang senantiasa berbuat dosa, enggan melakukan perintah Allah bahkan senantiasa melanggar larangan-Nya tapi hartanya selalu melimpah, ketahuilah bahwa itu bukan berarti Allah Ta'ala memberikan kebaikan atau keutamaan kepada mereka. Justru sebaliknya, harta tersebut merupakan ISTIDRAJ dari Allah Ta'ala kepada mereka.

Allah Ta'ala berfirman:

نُسَارِعُ لَهُمْ فِي الْخَيْرَاتِ بَل لَّا يَشْعُرُونَ. أَيَحْسَبُونَ أَنَّمَا نُمِدُّهُم بِهِ مِن مَّالٍ وَبَنِينَ

"Apakah mereka mengira bahwa harta dan anak-anak yang Kami berikan kepada mereka itu (berarti bahwa), Kami bersegera memberikan kebaikan-kebaikan kepada mereka? Tidak, sebenarnya mereka tidak sadar." (Al-Mu’minun: 55-56).

Senin, 21 Januari 2013

Akhlak Indah

Berakhlak baik menghadapi lawan merupakan akhlak indah yang jarang sekali orang bisa menerapkannya, namun Imam Syafi’i termasuk ulama yang mampu menahan dirinya dari sikap emosi dan beliau bisa bersikap arif seperti perintah Allah:

خُذِ العَفْوَ وَأْمُرْ بِالعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الجَاهِلِيْنَ

Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh.(QS. Al-A’raf: 199)

Imam Syafi’i berkata:

قُلْ بِمَا شِئْتَ فِيْ مَسَبَّةِ عِرْضِيْ فَسُكُوْتِيْ عَنِ اللَّئِيْمِ جَوَابُ
مَا أَنَا عَادِمُ الْجَوَابِ وَلَكِنْ مَا مِنَ الأُسْدِ أَنْ تُجِيْبَ الْكِلاَبَ

Berkatalah sesukamu untuk menghina kehormatanku

Diamku dari orang hina adalah suatu jawaban

Bukan berarti saya tidak memiliki jawaban tetapi

Tidak pantas singa meladeni anjing.

[Diwan Asy-Syafi’i hal. 44]


Imam Syafi’i juga pernah mengatakan:

يُخَاطِبُنِيْ السَّفِيْهُ بِكُلِّ قُبْحٍ فَأَكْرَهُ أَنْ أَكُوْنَ لَهُ مُجِيْبَا
يَزِيْدُ سَفَاهَةً فَأَزِيْدُ حِلْمًا كَعُوْدٍ زَادَهُ الاِحْرَاقُ طِيْبَا

Orang pandir mencercaku dengan kata-kata jelek

Maka saya tidak ingin untuk menjawabnya

Dia bertambah pandir dan saya bertambah lembut

Seperti kayu wangi yang dibakar malah menambah wangi.

[Diwan Asy-Syafi’i hal. 156]

Subhanallah, demikianlah akhlak yang indah.

Jumat, 18 Januari 2013

Senyum Merekah bersama Tetesan Embun

Bismillahirrahman nirrahiim...

Teman-teman yang baik...
pernahkah kamu merasakan betapa dada sesak seakan terhimpit batu besar...berat beban yang dipikul, tapi tak bisa dilepas dan dibiarkan.

Ya...himpitan yang membuat sesak, beban yang dipikul, harus tetap dilalui...
jalan yang rumit dan licin penuh rintangan, harus dijalani
ujung yang belum terlihat...gelap tertutup kabut, harus ditembus
pelan kupaksakan diri melalui semuanya, menjalani satu persatu
selangkah demi selangkah...
dengan uraian embun dan kasih sayangNya....

Teman...
pernahkah kau memahami kami...?
berjalan kesana kemari mencari butir-butir untuk mengisi kebutuhan sang buah hati....
tak banyak yang kuraih, tapi ada cinta yang tulus di sana
memacu lelah menjadi senyuman
dengan harapan senyuman dari buah hati akan merekah lebih dan lebih lagi

pernahkah kau bayangkan...
ketika cemas melanda, lelah menerpa...
kau tenang di posisi yang nyaman
kau luapkan segala rasa pada pasanganmu
kau genggam tangannya dan memohon perlindungan dan ketenangan
kaupun tersenyum lega

menurutmu...
tak inginkah kami merasakan seperti yang kau rasakan?
tak inginkah kami merasa tenang dan nyaman ?

lalu...
ketika ada uluran tangan yang ingin mengangkat martabat kami
ingin melindungi dan menemani kami
apakah kami harus menolak?

sementara....itulah yang kami harapkan

lalu....
salahkah kami ketika ada seseorang mengulurkan setangkai harapan pada kami...?

aku ingin menyambut harapan yang disodorkan
aku senang
bersyukur
masih ada yang bersedia memberi harapan
walau di tangan yang lain ada setangkai harapan yang sudah digenggam olehnya....
dan aku hanyalah harapan kedua

jadi...
sebelah mana salah kami...?

tak ada keinginan untuk mengganggu
tak ada terbersit untuk merebut
apalagi menyingkirkan...

naudzubillah tsumma naudzubillah

Sunnah Nabi Ketika Hujan Turun

Abu Muhammad

Oleh: Abu Musa al Atsari hafizhahullah


Sebagaimana telah kita ketahui bersama bahwa agama Islam telah sempurna. Sehingga tidak sedikitpun agama ini membutuhkan pengurangan atau penambahan. Pelajaran-pelajaran agama telah sempurna dan sunnah-sunnah beliau telah lengkap, dan di antara pelajaran agama yang telah di ajarkan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam jelaskan kepada umat Islam adalah sunnah beliau ketika turun hujan. Ada beberapa sunnah yang Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam contohkan tatkala itu, berikut di antaranya:

Sabtu, 12 Januari 2013

# LALAT #

  • Novy Ummu Jauza Al-Arif

  • Hadits Abu Hurairah

  • عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ قَالَ : إِذَا وَقَعَ الذُّبَابُ فِيْ إِنَاءِ أَحَدِكُمْ فَلْيَغْمِسْهُ كُلَّهُ ثُمَّ لِيَطْرَحْهُ فَإِنَّ فِيْ إِحْدَى جَنَاحَيْهِ دَاءً وَفِيْ الآخَرِ شِفَاءً

  • Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah bersabda: “Apabila lalat jatuh di bejana salah satu diantara kalian maka celupkanlah karena pada salah satu sayapnya terdapat penyakit dan pada sayap lainnya terdapat obat penawarnya”.



Warisan ilmu lebih baik daripada emas dan perak.

Jiwa yang shalih lebih baik ketimbang mutiara.

Namun, tidak akan didapatkan ilmu dengan badan yang santai.

[Yahya bin Abi Katsir Rahimahullah, Jami' Bayanil Ilmi wa Fadhlihi]

Rasulullah shallallahu ‘alahi wa ‘ala alihi wa
sallam bersabda :

“ ﺍَﺫِﺇ ْﺖَﻌَﻗَﻭ ْﻢُﻛِﺪَﺣَﺍ ُﺔَﻤْﻘُﻟ ﺎَﻫْﺬُﺧْﺄَﻴْﻠَﻓ ِﻂْﻤُﻴْﻠَﻓ
ْﻦِﻣ ﺎَﻬِﺑﺎَﻣ ﻯَﺫَﺃ ﺎَﻬْﻠُﻛْﺄَﻴْﻟَﻭ َﻭ ﺎَﻬْﻋَﺪَﻳﺎَﻟ ِﻥﺎَﻄْﻴَّﺸﻠِﻟ ”.
 
Artinya :
“Apabila suapan seseorang di antara kalian
jatuh maka hendaklah ia mengambilnya,
menghilangkan kotoran yang ada padanya,
lalu memakannya dan janganlah
meninggalkannya untuk syaithon..” (Shahih
Muslim no:2033)

Kamis, 10 Januari 2013

BILA PARA SAHABAT SAJA BERTANYA, KENAPA ORANG SETELAHNYA MALAH NGARANG SENDIRI?

Dari Ka’b bin Ujrah . Ia berkata, “Rasulullah keluar menuju kami lalu kami pun berkata, ‘Kami telah mengetahui cara mengucapkan salam kepadamu, lalu bagaimana cara kami bershalawat kepadamu?’ Beliau menjawab, “Ucapkanlah:

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

Al-Bukhari (no. 3370) dan Muslim (no. 406)

Dari hadits Abu Mas’ud . Ia berkata, “Rasulullah datang kepada kami dan kami bersama Sa’d bin ‘Ubadah. Lalu Basyir bin Sa’d berkata kepada beliau, ‘Allah memerintahkan kami bershalawat kepadamu, wahai Rasulullah. Lalu bagaimana cara kami bershalawat kepadamu?’ Rasulullah pun diam sehingga kami berangan-angan seandainya dia tidak menanyakannya.

Lalu beliau bersabda, ‘Ucapkanlah:

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

Diriwayatkan juga oleh Muslim (no. 405)

---------------------------

Rabu, 09 Januari 2013

Islam, Iman dan Ihsan

Kategori: Aqidah

Pembaca yang budiman, di kalangan tarekat sufi sangat terkenal adanya pembagian agama menjadi 3 tingkatan yaitu: Syari’at, Ma’rifat dan Hakikat. Orang/wali yang sudah mencapai tingkatan ma’rifat sudah tidak lagi terbebani aturan syari’at; sehingga dia tidak lagi wajib untuk sholat dan bebas melakukan apapun yang dia inginkan… demikianlah sebagian keanehan yang ada di seputar pembagian ini. Apakah pembagian semacam ini dikenal di dalam Islam?

Islam Mencakup 3 Tingkatan