Dari Sahl bin a’ad Radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda.
“Dua doa yang tidak pernah ditolak; doa pada waktu adzan dan doa pada
waktu kehujanan”. [Mustadrak Hakim dan dishahihkan oleh Adz-Dzahabi
2/113-114. Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahihul Jami' No. 3078].
Imam An-Nawawi berkata bahwa penyebab doa pada waktu kehujanan tidak
ditolak atau jarang ditolak dikarenakan pada saat itu sedang turun
rahmat khususnya curahan hujan pertama di awal musim. [Fathul Qadir
3/340].
Dari Aisyah bahwasanya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dahulu apabila melihat hujan beliau berdo’a:
ALLAHUMA SHOYYIBAN NAA FI’AN
(Ya Allah, jadikanlah (hujan ini) hujan yang bermanfaat) [HR.Bukhari]
Ibnu Hajar al Asqolani rahimahullah menjelaskan, bahwa do’a tersebut
dianjurkan (untuk dibaca) setelah hujan turun demi mendapatkan kebaikan
dan keberkahan yang lebih. [Fath al-Bari, Jilid 2, hal.659]. Sedangkan
Imam an Nawawi rahimahullah menerangkan bahwa hal itu dilakukan ketika
mulai turun hujan, sebagaimana hadits dari Anas bin Malik radhiyallahu
‘anhu berkata:
“Kami pernah kehujanan ketika bersama Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wasallam. Lalu beliau shalallahu ‘alaihi wasallam
menyingkap bajunya hingga beliau terguyur air hujan. Maka itu kami
bertanya: “Ya Rasulullah, mengapa engkau lakukan hal demikian? Beliau
shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab: “Karena hujan itu baru mengenali
Rabb-nya ta’ala. [HR.Ahmad, jilid 3, hal.133 dan 267, al Bukhari dalam
kitab al Adab al Mufrad, no.571, Muslim, no.898, Abu Dawud, no.5100, an
Nasa’I di as Sunan al Kubra, no.1849]
Dari Sahl bin a’ad Radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda.
“Dua doa yang tidak pernah ditolak; doa pada waktu adzan dan doa pada waktu kehujanan”. [Mustadrak Hakim dan dishahihkan oleh Adz-Dzahabi 2/113-114. Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahihul Jami' No. 3078].
Imam An-Nawawi berkata bahwa penyebab doa pada waktu kehujanan tidak ditolak atau jarang ditolak dikarenakan pada saat itu sedang turun rahmat khususnya curahan hujan pertama di awal musim. [Fathul Qadir 3/340].
Dari Aisyah bahwasanya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dahulu apabila melihat hujan beliau berdo’a:
ALLAHUMA SHOYYIBAN NAA FI’AN
(Ya Allah, jadikanlah (hujan ini) hujan yang bermanfaat) [HR.Bukhari]
Ibnu Hajar al Asqolani rahimahullah menjelaskan, bahwa do’a tersebut dianjurkan (untuk dibaca) setelah hujan turun demi mendapatkan kebaikan dan keberkahan yang lebih. [Fath al-Bari, Jilid 2, hal.659]. Sedangkan Imam an Nawawi rahimahullah menerangkan bahwa hal itu dilakukan ketika mulai turun hujan, sebagaimana hadits dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata:
“Kami pernah kehujanan ketika bersama Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam. Lalu beliau shalallahu ‘alaihi wasallam menyingkap bajunya hingga beliau terguyur air hujan. Maka itu kami bertanya: “Ya Rasulullah, mengapa engkau lakukan hal demikian? Beliau shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab: “Karena hujan itu baru mengenali Rabb-nya ta’ala. [HR.Ahmad, jilid 3, hal.133 dan 267, al Bukhari dalam kitab al Adab al Mufrad, no.571, Muslim, no.898, Abu Dawud, no.5100, an Nasa’I di as Sunan al Kubra, no.1849]
“Dua doa yang tidak pernah ditolak; doa pada waktu adzan dan doa pada waktu kehujanan”. [Mustadrak Hakim dan dishahihkan oleh Adz-Dzahabi 2/113-114. Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahihul Jami' No. 3078].
Imam An-Nawawi berkata bahwa penyebab doa pada waktu kehujanan tidak ditolak atau jarang ditolak dikarenakan pada saat itu sedang turun rahmat khususnya curahan hujan pertama di awal musim. [Fathul Qadir 3/340].
Dari Aisyah bahwasanya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dahulu apabila melihat hujan beliau berdo’a:
ALLAHUMA SHOYYIBAN NAA FI’AN
(Ya Allah, jadikanlah (hujan ini) hujan yang bermanfaat) [HR.Bukhari]
Ibnu Hajar al Asqolani rahimahullah menjelaskan, bahwa do’a tersebut dianjurkan (untuk dibaca) setelah hujan turun demi mendapatkan kebaikan dan keberkahan yang lebih. [Fath al-Bari, Jilid 2, hal.659]. Sedangkan Imam an Nawawi rahimahullah menerangkan bahwa hal itu dilakukan ketika mulai turun hujan, sebagaimana hadits dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata:
“Kami pernah kehujanan ketika bersama Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam. Lalu beliau shalallahu ‘alaihi wasallam menyingkap bajunya hingga beliau terguyur air hujan. Maka itu kami bertanya: “Ya Rasulullah, mengapa engkau lakukan hal demikian? Beliau shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab: “Karena hujan itu baru mengenali Rabb-nya ta’ala. [HR.Ahmad, jilid 3, hal.133 dan 267, al Bukhari dalam kitab al Adab al Mufrad, no.571, Muslim, no.898, Abu Dawud, no.5100, an Nasa’I di as Sunan al Kubra, no.1849]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar