Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah menerangkan bahwa angin itu ada jenis:
Angin yang bertiup biasa dan tidak menakutkan. Tidak disunnahkan untuk mengucapkan zikir tertentu.
Angin yang bertiup kencang dan menakutkan. Bila angin bertiup
kencang maka kita tidak boleh mencelanya, tetapi mengucapkan zikir
sebagaimana zikir Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam. [Diringkas dari
Syarh Riyadhus Shalihin].
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيْهَا وَخَيْرَ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ
وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا فِيْهَا وَشَرِّ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ
”Allahumma innii as’aluka khairaha wa khaira maa fiihaa wa khaira maa
ursilat bihi wa ’udzu bika min syarriha wa syarri maa fiihaa wa syarri
maa ursilat bihi”
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon
kepada-Mu kebaikan angin ini, dan kebaikan yang ada padanya, dan
kebaikan apa yang dibawanya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari
kejelekannya, dan kejelekan yang ada padanya, dan kejelekan apa yang
dibawanya.” (HR. Muslim no. 2082, Kitab Shalatil Istisqa`, bab
berlindung kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala ketika melihat angin…., dari
Aisyah radhiyallahu ‘anha)
Doa Lain Saat Angin Bertiup Kencang
Dari Salamah bin ‘Amr bin Al Akwa’ radhiyallahu ‘anhu, berkata: “Nabi
Shallallahu ‘alaihi Wasallam apabila angin bertiup kencang, beliau
berdoa:
“Allahumma Laqihan Laa ‘aqiima”
(Ya Allah,
datangkanlah angin ini dengan membawa air bukan angin tanpa membawa
air)” [Al Adabul Mufrad yang dishahihkan asy-Syaikh Al Albani dan
asy-Syaikh Muqbil].
Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah menerangkan bahwa angin itu ada jenis:
Angin yang bertiup biasa dan tidak menakutkan. Tidak disunnahkan untuk mengucapkan zikir tertentu.
Angin yang bertiup kencang dan menakutkan. Bila angin bertiup kencang maka kita tidak boleh mencelanya, tetapi mengucapkan zikir sebagaimana zikir Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam. [Diringkas dari Syarh Riyadhus Shalihin].
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيْهَا وَخَيْرَ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ
وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا فِيْهَا وَشَرِّ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ
”Allahumma innii as’aluka khairaha wa khaira maa fiihaa wa khaira maa ursilat bihi wa ’udzu bika min syarriha wa syarri maa fiihaa wa syarri maa ursilat bihi”
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kebaikan angin ini, dan kebaikan yang ada padanya, dan kebaikan apa yang dibawanya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari kejelekannya, dan kejelekan yang ada padanya, dan kejelekan apa yang dibawanya.” (HR. Muslim no. 2082, Kitab Shalatil Istisqa`, bab berlindung kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala ketika melihat angin…., dari Aisyah radhiyallahu ‘anha)
Angin yang bertiup biasa dan tidak menakutkan. Tidak disunnahkan untuk mengucapkan zikir tertentu.
Angin yang bertiup kencang dan menakutkan. Bila angin bertiup kencang maka kita tidak boleh mencelanya, tetapi mengucapkan zikir sebagaimana zikir Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam. [Diringkas dari Syarh Riyadhus Shalihin].
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيْهَا وَخَيْرَ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ
وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا فِيْهَا وَشَرِّ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ
”Allahumma innii as’aluka khairaha wa khaira maa fiihaa wa khaira maa ursilat bihi wa ’udzu bika min syarriha wa syarri maa fiihaa wa syarri maa ursilat bihi”
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kebaikan angin ini, dan kebaikan yang ada padanya, dan kebaikan apa yang dibawanya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari kejelekannya, dan kejelekan yang ada padanya, dan kejelekan apa yang dibawanya.” (HR. Muslim no. 2082, Kitab Shalatil Istisqa`, bab berlindung kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala ketika melihat angin…., dari Aisyah radhiyallahu ‘anha)
Doa Lain Saat Angin Bertiup Kencang
Dari Salamah bin ‘Amr bin Al Akwa’ radhiyallahu ‘anhu, berkata: “Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam apabila angin bertiup kencang, beliau berdoa:
“Allahumma Laqihan Laa ‘aqiima”
(Ya Allah, datangkanlah angin ini dengan membawa air bukan angin tanpa membawa air)” [Al Adabul Mufrad yang dishahihkan asy-Syaikh Al Albani dan asy-Syaikh Muqbil].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar