Senin, 28 Mei 2012

dr Mutiara Sunnah


~  Tinggalkan Masa Lalu, Tataplah kedepan dengan Senyuman  ~

Bismillah,

Aku menemui beberapa orang yang terjatuh karena sosok masa lalu. Sosok itu telah menorehkan luka mendalam pada jiwanya, hingga orang-orang tersebut lama berkubang pada potret masa lalu dan mengabaikan harapan di masa depan.


Ya, seringkali kita terpaku pada pintu masa lalu, dan mengabaikan pintu-pintu kebaikan lain yang dibukakan untuk kita.
Mereka yang memiliki kesabaran tulus atas takdir Alloh akan segera mampu tersenyum di awal musibahnya, tapi kenyataannya masih banyak yang belum sanggup melakukannya.

Saudaraku yang bersedih, masih ingatkah engkau suatu kisah tentang seseorang yang telah membunuh seratus jiwa manusia, berkata seorang ‘alim kepadanya: “Pergilah engkau ke negeri A karena sesungguhnya di negeri itu terdapat orang-orang yang menyembah Alloh bersama mereka, dan jangan kau kembali ke negerimu karena sesungguhnya negerimu itu adalah negeri yang buruk”[1]

Berkata para ulama: “Sepatutnya orang yang telah bertaubat untuk memisahkan dirinya dari keadaan-keadaan yang biasa ia lakukan di masa maksiat serta berpaling secara menyeluruh dari semua itu dan menyibukkan diri pada hal-hal lain (yang mendukung sikap konsistennya)



Termasuk ketika kita dihadapkan pada sosok yang senantiasa menghantui kita di masa lalu, maka untukmu wahai saudaraku yang rapuh, tinggalkanlah ia, pergilah sejauh-jauhnya, jangan mencarinya apalagi jika engkau mendapati dirimu semakin merana dan menjauh dari Alloh karenanya..
Sibukkanlah dirimu dengan orang-orang yang salih dan beramallah untuk hal-hal positif serta bermanfaat bagi dunia dan akhirat.

Ini hanya strategi pengaturan waktu saja, jika engkau sudah mantap dengan ilmu ikhlas dan tawakal, maka bolehlah engkau bertemu dengan masa lalu dengan senantiasa memohon pertolongan Alloh ta'ala.

[1] potongan dari hadits yang diriwayatkan di dalam shohih Bukhori dan Muslim
Orang yg bertaubat belum tentu akan selalu berada dalam kebaikan.. dalam perjalanan hidupnya, ia tetap dihadapkan pada dua jalan, jalan kebaikan dan keburukan. Bahkan bisa jadi ujiannya kali ini lebih berat dari sebelumnya karena ujian itu sesuai dengan kondisi keimanan seseorang. Tetaplah berada pada jalan-jalan kebaikan agar hidayah senantiasa tertancap di dada. Surga tidaklah ditempuh kecuali dengan selalu melewati jalan-jalan menujunya.

Yaa muqollibal quluub, tsabbit quluubanaa 'alaa diinik.

  • عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى الله عليه وسلم يَقُوْلُ : قَالَ اللهُ تَعَالَى : يَا ابْنَ آدَمَ، إِنَّكَ مَا دَعَوْتَنِي وَرَجَوْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَاكَانَ مِنْكَ وَلاَ أُبَالِي، يَا ابْنَ آدَمَ لَوْ بَلَغَتْ ذُنُوْبُكَ عَنَانَ السَّماَءِ ثُمَّ اسْتَغْفَرْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ، يَا ابْنَ آدَمَ، إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِي بِقُرَابِ اْلأَرْضِ خَطاَياَ ثُمَّ لَقِيْتَنِي لاَ تُشْرِكْ بِي شَيْئاً لأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً [رواه الترمذي وقال حديث حسن صحيح ] 
  •  
  • Terjemah Hadits / ترجمة الحديث :
  •  
  • Dari Anas Radhiallahuanhu dia berkata: Saya mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: Allah Ta’ala berfirman: “Wahai anak Adam, sesungguhnya Engkau berdoa kepada-Ku dan memohon kepada-Ku, maka akan aku ampuni engkau, Aku tidak peduli (berapapun banyaknya dan besarnya dosamu). Wahai anak Adam seandainya dosa-dosamu (sebanyak) awan di langit kemudian engkau minta ampun kepada-Ku niscaya akan Aku ampuni engkau. Wahai anak Adam sesungguhnya jika engkau datang kepadaku dengan kesalahan sepenuh bumi kemudian engkau menemuiku dengan tidak menyekutukan Aku sedikitpun maka akan Aku temui engkau dengan sepenuh itu pula ampunan “. (Riwayat Turmuzi dan dia berkata : haditsnya hasan shahih).
Saudaraku... kata-kata "menyakitkan" mengindikasikan bahwa kita belum bisa menerima takdir Alloh..
ada banyak hal di dunia ini yang tidak bisa kita pahami dengan akal. Jika bukan karena adanya dalil tentang keberadaan Alloh dan kuasaNya, maka hal itu pasti diingkari..

Dia-lah yang menakdirkan para Nabi dan Rasul menderita kelaparan, kesengsaraan.. Masih ingatkah bahwa Nabi Zakariya 'alayhissalaam dibunuh dengan gergaji, Yahya 'alayhissalaam dibunuh oleh seorang wanita pezina lalu Rasululloh shollallohu'alayhi wasallam yang senantiasa diperangi oleh kaum Quraisy jiwa dan raganya?

Kenapa tidak Alloh menakdirkan mereka dimenangkan atas segala keadaan? Beginilah akal manusia yang didahulukan diatas dalil.

Seharusnya hambaNya yang cerdas dan memahami keberadaan Alloh melalui dalil-dalil nyata tidak akan melakukan pembangkangan terhadap apa-apa yang ia tetapkan.. Telah jelas baginya bahwa Alloh adalah Raja dan Hakim Yang Maha Bijak. Jika ada hikmah yang tidak jelas dimata kita, semata-mata itu karena kelemahan dan terbatasnya pemahaman manusia..

Tidak ada yang patut untuk kita yakini kecuali bahwa tiap kepedihan yang kita rasakan adalah kehendak Alloh, bukan kehendak manusia. memusuhi atau membenci takdir sama saja mencela keputusan Alloh, tidak menerima takdir Alloh wal 'iyyadzubillaah.
tingkatkan selalu rasa husnudzon kita kepada Alloh.. tidak ada yang diciptakan di dunia ini dengan sia-sia..

Katakan pada jiwamu, "Menyerahlah, engkau akan selamat. Jika tak mengetahui dalamnya laut, lalu engkau memaksakan diri menyelam, engkau akan benar-benar tenggelam"


Semoga bermanfaat. Baarokallohufiiyk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar