Kamis, 31 Mei 2012


Bismillaah,

Alhamdulillaah al-ladziy bini`matihi tatimmushshalihaat, hanya ini memainkan jari-jari di keyboard tua ini.
Hanya ingin berbagi fawaa`id dan saling beristifadah bersama saudari semua..:)
Semoga saudari baik-baik saja dan dimudahkan langkah dalam kebaikan..

Biarkan saja kemana arah jari ini menekan tombol demi tombol huruf, semoga bermanfaat bagi kita semua.

Kisah ini berawal dari keprihatinan kepada pemuda/i yang sebaya dengan kami, dimana di luar sana mereka berfoya2, kesana kemari tak tau arah, pergaulan yang bisa dibilang tak mengenal batas. Betapa jauhnya mereka dengan `Ilmu. Semoga Allaah memberi hidayah pd kita dan mereka.

Teringat Ustadzuna, dulu itu beliau hanyalah seorang pengangkat kayu2 besar. Kemudian, ada seorang Zuwaj meminta beliau jadi guru bhs Arab. Beliau tak mau.. Diminta lagi, tetap tidak mau. Diminta lagi, beliau meng-iya-kan, namun dengan syarat, santri tak boleh izin sekali pun...

Salut dengan beliau. Jika memberi kajian, yg sifatnya bahasan kitab , beliau mengharuskan utk memiliki kitab, minimal fotocopy. Gak boleh ngantuk, kalau ngantuk, diketawain, atau disuruh wudhu`, disiplinnya luar biasa, tawadhu` nya masyaa Allaah, zuhud nya -subhaanallaah-..

Teringat ketika beliau berkisah zaman2 beliau di pondok, masyaa Allaah. Kemudian beliau bilang spt ini, "Kalau saya punya pondok, santri tidak boleh manja, tak boleh menerima yg sudah jadi, musti berjuang. Berat, kan..? Itu makanya saya sampai sekarang tak punya pondok.." (*beliau sambil tertawa kecil)

Beliau adalah Ustadz Abu Izzi -hafizhahullaah-. SIlahkan ke kajian.net, disana ada rekaman kajian beliau yg temanya, "Ilmu yang Bermanfaat", bahasan Kitab Adab Penuntut `Ilmu oleh Imam Ibnu Rajab -rahimahullaah-. Bahan renungan dan bekal buat penuntut `Ilmu.

Saudari....
Perjuangan kita belum apa2 nya dibanding perjuangan para Ahli `Ilmu yg dulu-dulu.....
Apalagi para salaf, para thullab musti berhari2 utk mencari `Ilmu dan mendapatkan jawaban, kadang tak terjawab (spt Imam Malik dulu, yg sso datang pd nya dari negeri yg jauh sekali, namun beliau hanya menjawab dengan "Laa adri"); begitu juga muhaddits, berhari2 safar hanya utk mendapatkan kebenaran suatu hadits, dan ulama2 lainnya yg memiliki guru sampai ratusan bahkan ribuan!

Akhawaatii...
Kita sekarang sudah sangat dimanjakan, `Ilmu sudah bisa didapat via Radio, Rekaman2 Kajian di berbagai daerah pun sudah bisa didengar walau tak hadir langsung, Kitab-kitab sudah banyak diterjemahkan, Sudah di jadikan softfile pula shg bisa di unduh kapan pun juga, tinggal klik langsung dapat `Ilmu, mau beli kitab bisa via toko online tanpa berpayah2 ke luar rumah, mau majalah juga bisa dan juga bisa berlangganan, begitu juga saudari/a kita sudah sangat gencar sekali Da`wah Ilallaah dengan capabilitas `Ilmu yang mereka miliki dengan memanfaatkan sarana yang ada, baik itu wesite, blog, Twitter, Facebook, dst.

Maka manfaatkanlah perkembangan zaman skr ini. Semoga `Ilmu kita manfaat..

Al Iimaan Laisa bit Tamanniy wa laisa bit tahalliy -Hasan al Bashry-

Tak dikatakan berilmu, sampai dia mengamalkan `Ilmu nya dan berakhlak baik...

Tidaklah ditanyakan berapa hafalan atas `Ilmu, namun yg ditanyakan sudah bermanfaatkah `Ilmu itu..?

Allaahumma `Inni a`udzubika min `Ilmin laa yanfa`, wa min qalbin laa yakhsya`, wa min nafsin laa tasyba`, wa min da`watin laa yustajaabu lahaa (rawaahul Bukhari)

Wallaahua`lam

Untaian nasihat dari kami, untuk kami dan untuk saudari semua.....

Semoga bermanfaat..
~sahira~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar