Jumat, 13 Juli 2012

((مَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً حَسَنَةً فَعُمِلَ بِهَا بَعْدَهُ كُتِبَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ مَنْ عَمِلَ بِهَا وَلَا يَنْقُصُ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْءٌ وَمَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً سَيِّـئَةً فَعُمِلَ بِهَا بَعْدَهُ كُتِبَ عَلَيْهِ مِثْلُ وِزْرِ مَنْ عَمِلَ بِهَا وَلَا يَنْقُصُ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَيْءٌ)) (رواه مسلم عَنْ جَرِيرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ رضي الله عنه).
“Barangsiapa yg mencontohkan perbuatan baik dlm Islam, lalu perbuatan itu setelahnya dicontoh (org lain), maka akan dicatat untuknya pahala sebanyak pahala org2 yg mencontohnya tanpa dikurangi sedikit pun pahala mrk yg mencontohnya. & barangsiapa mencontohkan perbuatan buruk, lalu perbuatan itu dilakukan oleh org lain, maka akan ditulis baginya dosa sebanyak dosa org2 yg menirunya tanpa mengurangi sedikitpun dr dosa mrk yg menirunya." (SHOHIH. HR. Muslim II/704 no.1017, dr Jarir bin Abdillah radhiyallahu anhu).
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar