(Dijawab oleh: Pembina BB Group Majlis Hadits)
Pertanyaan :
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ
Ustadz..
Ini ada pertanyaan dari أختي Dewi bs, member Majlis Hadits Akhwat 23 :
Allah telah memberi tanda kematian seorang muslim sejak 100 hari, 40 hari, 7 hari, 3 hari dan 1 hari menjelang kematian.
Tanda 100 hari menjelang ajal :
Selepas waktu Ashar (Di waktu Ashar karena pergantian dari terang ke
gelap), kita merasa dari ujung rambut sampai kaki menggigil, getaran
yang sangat kuat, lain dari biasanya, Bagi yang menyadarinya akan terasa
indah di hati, namun yang tidak menyadari, tidak ada pengaruh apa-apa.
Tanda 40 hari menjelang kematian :
Selepas Ashar, jantung berdenyut-denyut. Daun yang bertuliskan nama
kita di lauh mahfudz akan gugur. Malaikat maut akan mengambil daun kita
dan mulai mengikuti perjalanan kita sepanjang hari.
Tanda 7 hari menjlang ajal :
Akan diuji dengan sakit, Orang sakit biasanya tidak selera makan. Tapi
dengan sakit ini tiba-tiba menjadi berselera meminta makanan ini dan
itu.
Tanda 3 hari menjelang ajal :
Terasa denyutan ditengah
dahi. Jika tanda ini dirasa, maka berpuasalah kita, agar perut kita
tidak banyak najis dan memudahkan urusan orang yang memandikan kita
nanti.
Tanda 1 hari sebelum kematian :
Di waktu Ashar, kita merasa 1 denyutan di ubun-ubun, menandakan kita tidak sempet menemui Ashar besok harinya.
Bagi yang khusnul khotimah akan merasa sejuk di bagian pusar, kemudian
ke pinggang lalu ketenggorokan, maka dalam kondisi ini hendaklah kita
mengucapkan 2 kalimat syahadat.
Sahabatku yang budiman,
subhanAllah, Imam Al-Ghazali, mengetahui kematiannya. Beliau menyiapkan
sendiri keperluannya, beliau sudah mandi dan wudhu, meng-kafani dirinya,
kecuali bagian wajah yang belum ditutup. Beliau memanggil saudaranya
Imam Ahmad untuk menutup wajahnya.
SubhanAllah. Malaikat maut
akan menampakkan diri pada orang-orang yang terpilih. Dan semoga kita
menjadi hamba yang terpilih dan siap menerima kematian kapanpun dan di
manapun kita berada. Aamiin. O:)
Bagaimana keberadaan bbm ini? Shohihkah?? Mohon penjelasannya ustadz.. شُكْرًا
Jawab:
Bismillah.
BM tsb sudah dapat dipastikan bukan hadits Nabi shallallahu alaihi wasallam.
Bahkan kalaupun kita berusaha mencari lafazh asli dari BM tsb didlm
kitab2 yg memuat hadits2 Dho’if maka saya kira tidak akan ditemukan,
apalagi didalam kitab hadits Shohih, sdh pasti tidak akan ada.
Yg jelas itu adalah BBM DUSTA dan BATIL karena kandungan maknanya
mendukung suatu amalan bid’ah yg dilakukan pd hari2 tertentu dari
kematian seorang hamba.
Dan hal lain yg semakin menambah kuat keyakinan kita akan kedustaan n kebatilan BM tsb ialah adanya kalimat berikut:
(Imam Al-Ghazali, mengetahui kematiannya. Beliau menyiapkan sendiri
keperluannya, beliau sudah mandi dan wudhu, meng-kafani dirinya, kecuali
bagian wajah yang belum ditutup, dst)
Kalimat ini sangat jelas
n gamblang akan kedustaan n kebatilannya, karena Allah ta’ala tlh
mengkhabarkan kpd kita di dlm kitab-Nya (Al-Qur’an Al-Karim) bahwa tiada
seorang pun yg dapat mengetahui kapan n dimana ia akan meninggal dunia.
Yang mengetahui hal tsb hanyalah Allah.
Allah ta’ala berfirman: (wa ma tadrii nafsun madzaa taksibu ghodan wa ma tadrii nafsun bi ayyi ardhin tamuutu)
Artinya: “Tiada seorang pun yg mengetahui ttg apa yg akan dilakukannya
di hari esok, n tiada seorang pun yg mengetahui di bumi manakah ia akan
meninggal dunia.”
Jadi, tidak boleh bagi kita mempercayai
kebenarannya, dan tidak boleh pula menyebarluaskannya kecuali dlm rangka
menjelaskan kpd umat Islam akan kedustaan dan kebatilannya.
Demikian jawaban yg dapat kami sampaikan. Smg bermanfaat. Wallahu a’lam bish-showab. Wabillahi at-taufiq.
(SUMBER: BlackBerry Group Majlis Hadits, Chat Room Tanya Jawab. PIN: 296A5B45)
http://abufawaz.wordpress.com/2012/12/30/bm-dusta-dan-batil-tentang-tanda-tanda-kematian-pada-hari-ke-100-40-7-3-1-sebelum-sakaratul-maut/
ijin share ya.. jazakillahu khoir.
BalasHapustafadhol
BalasHapuswaiyyakum...